20080505

Museum Konferensi Asia Afrika Bandung

A. Selayang Pandang
Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M. merupakan orang yang pertama kali melontarkan gagasan untuk mendirikan Museum Konferensi Asia Afrika. Beliau terilhami oleh keinginan para pemimpin bangsa untuk mengabadikan Konferensi Asia Afrika. Gagasan tersebut baru terlaksana pada masa Joop Ave menjadi Direktur Jendral Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri dan Ketua Harian Konferensi Asia Afrika ke-25. Pembangunan museum ini terlaksana berkat kerjasama Departemen Luar Negeri, Departemen Penerangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Universitas Padjajaran Bandung. Museum Konferensi Asia Afrika diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 24 April 1980 bertepatan dengan puncak acara Konferensi Asia Afrika yang ke-25.

Pendirian museum ini bertujuan untuk mengumpulkan, memelihara, mengolah, dan menyajikan peninggalan-peninggalan dan informasi-informasi yang berkaitan dengan latar belakang peristiwa Konferensi Asia Afrika.

Selain itu, pendirian museum bertujuan untuk mendokumentasikan perkembangan kawasan Asia Afrika dari waktu ke waktu, serta memotret aspek sosial, budaya, ekonomi, peran dan percaturan politik Indonesia khususnya dan kawasan Asia Afrika umumnya dalam kancah internasional.

Lebih jauh, pendirian museum ini sangat strategis bagi bangsa Indonesia sendiri dalam rangka untuk menunjang usaha-usaha pengembangan kebudayaan nasional, pendidikan bagi generasi muda, dan peningkatan aset kepariwisataan.

B. Keistimewaan
Pengunjung tak hanya disuguhi dengan benda-benda, koleksi foto-foto dan arsip-arsip, karena museum ini telah dikembangkan sebagai pusat studi, edukasi, informasi, dan rekreasi. Museum ini ditunjang dengan ruang pameran modern yang memamerkan sejumlah benda dan foto peninggalan Konferensi Asia Afrika Pertama pada tahun 1955 dan Peringatan Konferensi Asia Afrika yang ke-25 pada tahun 1980.

Di museum ini terdapat ruang audio visual yang dapat digunakan pengunjung untuk menonton film dokumenter tentang Konferensi Asia Afrika dan negara-negara berkembang lainnya. Di museum ini juga terdapat ruang diorama yang menceritakan bagaimana Presiden Soekarno berorasi saat Konferensi Asia Afrika Pertama digelar pada tahun 1955.

Selain itu, di museum ini tersedia layanan perpustakaan koleksi buku-buku, dokumen-dokumen, arsip-arsip, majalah, surat kabar, dan brosur mengenai Konferensi Asia Afrika tahun 1955, konferensi-konferensi lanjutannya, negara-negara Asia Afrika, dan negara-negara berkembang lainnya.


C. Lokasi
Museum Konferensi Asia Afrika terletak di Jalan Asia Afrika No. 65, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.

D. Akses
Museum Konferensi Asia Afrika berada di jantung kota, dekat dengan alun-alun, dan dilalui trayek angkutan kota, sehingga dapat diakses dengan mudah dari berbagai penjuru Kota Bandung.

E. Harga Tiket
Masih dalam proses konfirmasi.

F. Akomodasi dan Fasilitas
Di sekitar Museum Konferensi Asia Afrika terdapat berbagai fasilitas, seperti wisma dan hotel dengan berbagai tipe, warung, kafe, restoran, mall, bank, ATM, factory-factory dan outlet-outlet yang menyediakan cinderamata dan jajanan khas Bandung, serta pemandu wisata yang dapat menjelaskan tentang seluk-beluk museum