20080505

Filipina Terkorup Di Asia, Indonesia Dan Thailand Urutan Tiga

Jumat, 14 Maret 2008

Konsultan Resiko Ekonomi dan Politik (Political & Economic Risk
Consultancy Ltd) yang berkantor di Hongkong mengatakan,. Indonesia
urutan tiga korupsi di Asia.

Filipina tercatat sebagai negara paling korup di antara 13 negara ekonomi yang didasarkan suatu penilaian 9,0 dalam skala 0 sampai 10. Kemudian diikuti Thailand dengan 8,0 dan China dan Indonesia dengan 7,98. Negara-negara yang terlihat sedikit angka korupsinya adalah Singapura dengan 1,113, Hongkong dengan 1,8 dan
Jepang dengan 2,5 serta Makau dengan 3,3.

Praktek korupsi yang berlangsung terus menerus di China, Vietnam dan
India akan merusak persaingan ekonomi di ketiga negara tersebut
seandainya tidak segera diatasi, minimal dikurangi, demikian suatu
laporan memperingatkan Rabu (12/3).

Ketiga negara itu berada pada tingkat negara-negara paling korup di
kawasan Asia berdasarkan hasil survei tahunan yang melibatkan 1.400
penguasa yang dilakukan Konsultan Resiko Ekonomi dan Politik
(Political & Economic Risk Consultancy Ltd) atau disingkat PERC yang
berkantor di Hongkong atau PERC.

Badan itu memperingatkan bahwa sejumlah perusahaan asing yang
beroperasi di di ketiga negara tersebut akan menjadi lebih sensitif
terhadap praktek suap dan korupsi lainnya karena harga tanah dan
tenaga kerja serta pengeluaran bisnis akan menjadi naik.

"Korupsi tidak termasuk dalam biaya lain," kata laporan itu, "dan
seandainya pemerintah dari ketiga negara itu tidak mampu menekan atau
mengurangi praktek tersebut dalam bentuk suatu kasus, persaingan
terhadap lingkungan mereka, sedikitnya dalam hal produksi bagi ekspor
akan dirusak dalam jangka waktu yang lebih cepat."


Menurut hasil survey tersebut, pemerintah di tiga negara itu hanya
melakukan sedikit kemajuan dalam menekan praktek dan angka korupsi
dalam jangka 20 tahun dari survey tahunan yang dilakukan.


"Malah lebih memprihatinkan lagi karena dalam beberapa pengamatan
terhadap kasus tersebut terlihat lebih buruk lagi dibanding satu
dekade lalu," kata laporan itu. Yang menjadikan para pejabat China
terlibat dalam berbagai masalah suap dikarenakan adanya sejumlah
perusahaan milik perintah serta juga pejabat-pejabat yang mempunyai
hubungan dengan aset pemerintah.


Sementara India, masalah terbesar adalah menyangkut pengawai negeri
yang menuntut suap dalam suatu sistem akibat sulitnya menghapuskan
birokrasi dari korupsi. Demikian pula di Vietnam yang terjadi akibat
gagalnya sistem hukum dalam merobah percepatan ekonomi.